Mahasiswa adalah motor penggerak perubahan, agen intelektual, dan calon pemimpin masa depan. Peran ini tidak hanya diukur dari prestasi akademis, tetapi juga dari kontribusi nyata dalam organisasi. Di Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Rahmaniyah Sekayu, komitmen untuk mencetak pemimpin berkarakter kuat kembali diteguhkan melalui sebuah momen sakral: Pelantikan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) periode 2025-2026. Acara yang digelar pada 23 September 2025 ini bukan sekadar seremoni, melainkan sebuah penanda dimulainya babak baru dalam pengembangan kepemimpinan dan aktivisme mahasiswa di kampus.
Artikel ini akan mengupas tuntas signifikansi pelantikan ini, peran strategis BEM dan BPM dalam ekosistem kampus, serta harapan besar yang diemban oleh para pengurus baru untuk mewujudkan pengembangan kepemimpinan yang holistik dan berkelanjutan.
Mengenal Peran BEM dan BPM: Dua Pilar Penting dalam Organisasi Kampus
Sebelum melangkah lebih jauh, penting untuk memahami perbedaan fundamental antara BEM dan BPM, serta bagaimana keduanya berinteraksi untuk menciptakan lingkungan kampus yang dinamis dan demokratis.
- Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM): Eksekutor Program dan Aktor PergerakanBEM adalah organisasi mahasiswa yang bertugas sebagai eksekutor atau pelaksana berbagai program kegiatan mahasiswa. BEM merupakan representasi mahasiswa di tingkat kampus yang fokus pada pergerakan, advokasi, dan pelayanan. Fungsinya mirip dengan kabinet pemerintahan, di mana ketua BEM berperan sebagai “presiden mahasiswa” yang memimpin jajaran menteri dan stafnya. Tugas BEM sangat beragam, mulai dari mengorganisir seminar, workshop, kegiatan sosial, hingga mengelola isu-isu yang berkaitan dengan kesejahteraan mahasiswa.Di bawah kepemimpinan yang baru, BEM STIH Rahmaniyah Sekayu diharapkan menjadi ujung tombak pergerakan mahasiswa, merancang program-program inovatif yang tidak hanya bermanfaat bagi anggota, tetapi juga berkontribusi pada masyarakat luas.
- Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM): Legislator dan Pengawas OrganisasiBPM adalah lembaga legislatif mahasiswa. Perannya sangat krusial sebagai penyeimbang kekuasaan BEM. BPM bertugas merumuskan peraturan dan perundang-undangan internal mahasiswa, mengawasi kinerja BEM, dan menampung aspirasi dari seluruh mahasiswa. Fungsinya mirip dengan parlemen di sebuah negara. Dengan adanya BPM, keputusan yang diambil oleh BEM dapat dipertanggungjawabkan dan selaras dengan kepentingan seluruh mahasiswa. BPM STIH Rahmaniyah Sekayu periode ini diharapkan mampu menjalankan fungsi pengawasan dengan integritas tinggi, memastikan setiap program BEM berjalan efektif dan transparan, serta menjadi saluran aspirasi yang andal bagi setiap suara mahasiswa.
Baca Juga: Wujudkan Impian Karir Hukum Anda: Kenali Lebih Dekat Program Unggulan di STIH Rahmaniyah

Pelantikan sebagai Gerbang Transformasi: Menghidupkan Semangat Kolaborasi
Prosesi pelantikan yang dihadiri oleh pimpinan kampus, dosen, dan perwakilan mahasiswa lainnya, menjadi simbol estafet kepemimpinan. Ini adalah momen di mana pengurus lama menyerahkan tanggung jawab kepada pengurus baru. Dalam sambutannya, Ketua STIH Rahmaniyah Sekayu, Bapak/Ibu [Nama Pimpinan], menekankan pentingnya sinergi antara BEM dan BPM untuk menciptakan iklim organisasi yang sehat.
“Kepemimpinan bukanlah soal jabatan, melainkan tentang tanggung jawab dan pengabdian. BEM dan BPM harus menjadi mitra strategis, saling melengkapi dan mengawasi. Mari kita buktikan bahwa mahasiswa STIH Rahmaniyah Sekayu adalah individu yang matang, mampu berorganisasi, dan siap menjadi pemimpin di masa depan,” ujar beliau.
Momen ini juga menjadi ajang untuk mengenalkan visi dan misi para pengurus baru. BEM dan BPM periode 2025-2026 telah merumuskan berbagai program kerja ambisius yang berfokus pada tiga pilar utama: akademik, sosial, dan pengembangan diri.
- Pilar Akademik: BEM berencana mengadakan klinik hukum, debat hukum, dan seminar dengan praktisi profesional untuk meningkatkan kompetensi akademis mahasiswa.
- Pilar Sosial: BEM akan menggiatkan program-program pengabdian masyarakat, seperti penyuluhan hukum gratis atau bakti sosial ke panti asuhan, sebagai bentuk kontribusi nyata kepada masyarakat Sekayu.
- Pilar Pengembangan Diri: BEM dan BPM akan berkolaborasi untuk mengadakan pelatihan soft skills, seperti komunikasi publik, leadership, dan manajemen waktu, yang sangat dibutuhkan di dunia kerja.
Mengapa Pengalaman Berorganisasi di Kampus Sangat Penting?
Bergabung dalam BEM atau BPM memberikan lebih dari sekadar pengalaman. Ini adalah laboratorium nyata untuk mengasah berbagai keterampilan penting yang tidak diajarkan di ruang kelas.
- Mengembangkan Kepemimpinan: Menjadi pengurus BEM atau BPM memaksa individu untuk keluar dari zona nyaman. Mereka belajar bagaimana mengambil keputusan, mengelola tim, memotivasi anggota, dan bertanggung jawab atas hasil kerja. Ini adalah bekal yang sangat berharga untuk karier di masa depan.
- Melatih Keterampilan Komunikasi dan Negosiasi: Mahasiswa harus berinteraksi dengan berbagai pihak, mulai dari pimpinan kampus, dosen, sesama mahasiswa, hingga pihak eksternal. Keterampilan ini sangat esensial untuk membangun relasi dan mencapai tujuan organisasi.
- Manajemen Waktu dan Prioritas: Mengelola tugas kuliah sambil aktif di organisasi adalah tantangan besar. Pengalaman ini melatih mahasiswa untuk menjadi lebih disiplin, efisien, dan mampu memprioritaskan tugas-tugas penting.
- Jejaring (Networking): Organisasi adalah tempat terbaik untuk membangun jejaring dengan teman-teman dari berbagai angkatan dan pimpinan kampus. Relasi ini bisa menjadi aset berharga setelah lulus.
- Belajar Demokrasi dan Tanggung Jawab: Di dalam BEM dan BPM, mahasiswa belajar bagaimana sistem demokrasi bekerja, dari pemilihan hingga perumusan kebijakan. Mereka juga belajar tentang pentingnya akuntabilitas dan transparansi dalam setiap tindakan.

Tantangan dan Harapan ke Depan: Menjadi Teladan bagi Mahasiswa Lain
Tentu saja, perjalanan BEM dan BPM periode 2025-2026 tidak akan mudah. Mereka akan menghadapi tantangan, seperti menjaga semangat anggota, mengelola anggaran yang terbatas, dan memastikan program kerja berjalan sesuai rencana. Namun, dengan semangat dan komitmen yang telah ditunjukkan pada saat pelantikan, harapan besar tersemat di pundak mereka.
Masyarakat kampus dan masyarakat Kabupaten Sekayu menantikan terobosan-terobosan baru yang akan mereka hadirkan. Diharapkan, BEM dan BPM dapat menjadi teladan bagi mahasiswa lain, menginspirasi lebih banyak individu untuk terlibat dalam kegiatan positif, dan pada akhirnya, ikut serta membangun masa depan yang lebih cerah bagi STIH Rahmaniyah Sekayu dan masyarakat sekitarnya.
Kesimpulan: Kepemimpinan Dimulai dari Kampus
Pelantikan BEM dan BPM STIH Rahmaniyah Sekayu pada tanggal 23 September 2025 adalah lebih dari sekadar acara formalitas. Ini adalah peresmian sebuah janji, sebuah komitmen, dan sebuah semangat untuk mewujudkan pengembangan kepemimpinan yang nyata. Para pengurus baru adalah simbol dari harapan, potensi, dan masa depan.
Dengan kolaborasi yang solid antara BEM dan BPM, STIH Rahmaniyah Sekayu akan terus menjadi lembaga pendidikan yang tidak hanya menghasilkan sarjana hukum yang kompeten, tetapi juga pemimpin berkarakter kuat yang siap memberikan kontribusi positif di masyarakat. Momen ini menjadi pengingat bahwa kampus adalah wadah terbaik untuk menempa diri, mengasah bakat, dan mempersiapkan diri untuk memimpin perubahan.
Tinggalkan Balasan